Apa kabar kawan2 bloggers sekalian...lama sekali saya tidak ngeblog, terakhir mungkin tahun 2010, dan sekarang saya baru kembali terbangun untuk sekedar merefresh sebelum saya kembali mengaktifkan artikel artikel saya yang lain.
Kini saya sudah tidak main lagi di dunia telekomunikasi, saya berlaih ke dunia advertising, dimana sangat berbeda jurusannya. Semua ini karena satu sebab, yaitu saya sangat tidak betah di tempat lama, terlalu gerah, terlalu banyak konflik dan tekanan, yang intinya adalah saya sudah sangat kepepet sehingga mau tidak mau saya harus meninggalkan dunia telekomunikasi yang sangat saya impikan.
Di dunia advertising ini saya lebih ke arah menjual mesin digital printing, tetapi setelah saya masuk ke dunia ini kita tidak hanya sekedar menjual saja masih banyak ilmu2 lain yang perlu diterapkan disini, dan masih banyak lagi pelajaran pelajaran yang tidak saya dapat pada dunia telekomunikasi sebelumnya, dimana pada dunia telekomunikasi sebelumnya kita hanya perlu sebentar untuk presentasi, demo berbagai peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan, jadi intinya customer kita sudah tahu apa kebutuhan mereka, berapa besar budget yang akan mereka keluarkan untuk pembelian tersebut.
Sedangkan di dunia advertising ini, kita harus melakukan edukasi kepada customer tentang bagaimana meningkatkan busines mereka dengan dukungan dari produk yang kita tawarkan, merekayasa beberapa perhitungan agar dalam investasi mereka tidak meleset, serta memanage mereka setelah mereka memilih dan membeli produk kita, dimana cara memanage nya adalah dengan tetap memberikan edukasi kepada mereka yang berkaitan dengan produk yang telah mereka beli seperti memaksimalkan kerja produk tersebut baik dalam sisi marketing, aplikasi maupun dalam hal cost produksi.
Mungkin saja seharusnya ini bisa saya dapatkan dalam dunia telekomunikasi, tapi pada kenyataan nya saya malah harus belajar di dunia advertising, dimana dunia ini lebih ketat lagi walaupun kue yang tersedia dipasar sangat banyak.
Tahun2 pertama saya disini beban yang saya rasakan sudah cukup berat dimana seperti yang saya sebutkan diatas bahwa menjual produk ini lebih susah, saya harus berfikir lebih cerdas, lebih kreatif dan harus banyak bertukar pikiran dengan pihak2 lain yang berkaitan agar saya dapar mengaplikasikannya saat bertemu dengan klien klien baru.
Hingga saat ini pun, saat saya menulis artikel ini, saya masih berfikir apakah saya harus kembali ke dunia telekomunikasi yang saya impikan atau saya tetap belajar didunia advertising ini. Mengapa saya berfikir untuk kembali kesana? Alasannya adalah disana saya memiliki banyak relasi, untuk menjual suatu produk lebih mudah karena harga murah dan hampir semua perusahaan menggunakannya, selain itu saya tidak perlu terlalu berlama lama untuk mengedukasi mereka suatu produk dibanding saya bermain di dunia advertising ini.
Oh ya, saya sudah berumur 29 tahun saat ini, domisili di jakarta dan tinggal dengan orang tua. Mimpi saya tidak banyak, yang penting saya memiliki tempat tinggal baru yang layak yang nanti bisa ditinggali untuk keluarga saya. Banyak juga dari teman menyarankan untuk saya membuka usaha sendiri, tapi bagi saya, saya masih banyak kekurangan, seperti kurang percaya diri dan kurang modal tentunya.
Mungkin sekian dahulu pengingat tentang saya. Mungkin jika kawan2 ada yang sudah membaca artikel ini dapat memberikan masukan bagi saya, saya sangat mengharapkannya agar saya tahu apakah yang saya lakukan ini baik bagi saya atau tidak.
networking
Jumat, 10 Mei 2013
Kamis, 30 September 2010
BER test ethernet
BER biasa digunakan untuk mengetahui seberapa banyak error yang terjadi pada jaringan komunikasi kita, baik jaringan yang berbasis teknologi SDH, PDH, DSL, Fibre channel, serta ethernet. Jika untuk melakukan pengetesan pada jaringan yang berbasis pada teknologi SDH, PDH, DSL maupun pada fibre channel mungkin sudah familiar dikalangan commisioning engineer tetapi untuk yang terbaru yaitu melakukan pengetesan pada jaringan ethernet merupakan sesuatu hal yang baru, apa lagi pada ethernet banyak parameter yang harus diketahui serta dasar2 teknologi yang sedikit berbeda. Untuk ethernet, kita dapat membagi pengetesan berdasarkan layer layer yang ada pada OSI layer, yaitu pada layer 1 ( fisik), layer 2 ( MAC), layer 3 ( IP addres dan MAC addres), layer 4 (TCP/UDP). Dimana pada masing masing layer memiliki parameter yang berbeda untuk diatur, yang mana jika salah satu saja tidak terpenuhi pastinya pengetesan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
BER test ethernet sendiri tidak hanya dilakukan untuk satu jalur saja, tetapi dilakukan untuk 7 jalur yang memiliki kecepatan, tujuan serta prioritas yang berbeda. pengetesan pada 7 jalur yang berbeda ini biasa kita kenal dengan nama QoS atau Quality of Service. QoS sendiri didasarkan dari prioritas yang telah ditetapkan oleh IEEE atau IETF, dimana prioritas ini digunakan untuk 7 layanan yang berbeda dengan angka 7 sebagai prioritas tertinggi untuk user yang akan menggunakan layanan video.
Untuk alat ukur BER test Ethernet telah banyak beredar dipasaran dengan kelebihan serta kekurangan yang tertanam pada masing masing alat. Sebut saja ada SUNRISE TELECOM, JDSU, EXFO, ANRITSU, PSIBER, serta masih ada merk merk lain yang beredar. Semua alat yang beredar dipasaran memiliki class tersendiri, dimana class yang ada dibedakan yaitu High end, Middle end, serta low End. Tetapi yang akan dibahas disini adalah cara melakukan pengetesan ethernet bukan membahas kelebihan serta kekurangan berbagai merk yang berada dipasaran.
untuk BER test ethernet yang paling penting parameter yang dikukur adalah :
1. throughput berupa line rate dan data rate
2. PDV ( packet delay Variation)/ jitter
3, BER ( bit error rate)
4. CRC
5. IP checksum
6. frame loss
BER test ethernet sendiri tidak hanya dilakukan untuk satu jalur saja, tetapi dilakukan untuk 7 jalur yang memiliki kecepatan, tujuan serta prioritas yang berbeda. pengetesan pada 7 jalur yang berbeda ini biasa kita kenal dengan nama QoS atau Quality of Service. QoS sendiri didasarkan dari prioritas yang telah ditetapkan oleh IEEE atau IETF, dimana prioritas ini digunakan untuk 7 layanan yang berbeda dengan angka 7 sebagai prioritas tertinggi untuk user yang akan menggunakan layanan video.
Untuk alat ukur BER test Ethernet telah banyak beredar dipasaran dengan kelebihan serta kekurangan yang tertanam pada masing masing alat. Sebut saja ada SUNRISE TELECOM, JDSU, EXFO, ANRITSU, PSIBER, serta masih ada merk merk lain yang beredar. Semua alat yang beredar dipasaran memiliki class tersendiri, dimana class yang ada dibedakan yaitu High end, Middle end, serta low End. Tetapi yang akan dibahas disini adalah cara melakukan pengetesan ethernet bukan membahas kelebihan serta kekurangan berbagai merk yang berada dipasaran.
untuk BER test ethernet yang paling penting parameter yang dikukur adalah :
1. throughput berupa line rate dan data rate
2. PDV ( packet delay Variation)/ jitter
3, BER ( bit error rate)
4. CRC
5. IP checksum
6. frame loss
tone checker 701 K
Tone checker tipe 701 K merupakan tone checker yang banyak digunakan oleh berbagai provider telekomunikasi serta manajemen building. Beberapa diantaranya banyak kita temui dipasaran dengan merk TEMPO, GREENLEE, atau Progresive. Alat ini biasa digunakan untuk mencari jalur kabel tembaga 2 pair, tetapi dapat juga mencari jalur kabel tembaga 4 pair maupun 8 pair. Bentuk fisik alat ini adalah
Untuk penggunaan sangat mudah, apa lagi jika biasa kontraktor telekomunikasi maupun para instalatur PABX. cara penggunaannya adalah sebagai berikut :
1. Kita tinggal menghubungkan kabel merah dan hitam ke pasangan kabel yang akan kita cari jalurnya.
2. pindahkan switch yang ada dari posisi off ke posisi tone, maka pada receiver akan terdengar suara.
3. Jika switch tersebut kita pindahkan ke posisi continuity maka lampu pada transmitter akan menyala dan kondisi ini terjadi jika kabel yang kita test terjadi sambungan atau short
4. Untuk indikator suara dibagi 2 macam yaitu :
a. beep lemah artinya kabel tersebut tersambung
b. jika beep kuat maka kabel tersebut telah terbagi.
Untuk alat seperti ini dapat digunakan untuk 8 pair atau yang biasa kita sebut rj45, atau untuk kabel rj 11. Jika akan digunakan untuk RJ45 maka kita dapat menggunakan hub RJ45 yang terdapat dalam paket pembelian atau jika tidak dapat maka dapat kita beli di toko2 terdekat.
Harga yang ditawarkan adalah Rp 1.600.000,- tidak termasuk PPn 10% serta Franco Jakarta
Untuk reseller dapat diberikan harga spesial jika sesuai dengan kuota minimun quantity.
Silahkan jika berminat hubungi +6281932736815 dengan Frengky atau bisa email ke frengkylee@ymail.com
Untuk penggunaan sangat mudah, apa lagi jika biasa kontraktor telekomunikasi maupun para instalatur PABX. cara penggunaannya adalah sebagai berikut :
1. Kita tinggal menghubungkan kabel merah dan hitam ke pasangan kabel yang akan kita cari jalurnya.
2. pindahkan switch yang ada dari posisi off ke posisi tone, maka pada receiver akan terdengar suara.
3. Jika switch tersebut kita pindahkan ke posisi continuity maka lampu pada transmitter akan menyala dan kondisi ini terjadi jika kabel yang kita test terjadi sambungan atau short
4. Untuk indikator suara dibagi 2 macam yaitu :
a. beep lemah artinya kabel tersebut tersambung
b. jika beep kuat maka kabel tersebut telah terbagi.
Untuk alat seperti ini dapat digunakan untuk 8 pair atau yang biasa kita sebut rj45, atau untuk kabel rj 11. Jika akan digunakan untuk RJ45 maka kita dapat menggunakan hub RJ45 yang terdapat dalam paket pembelian atau jika tidak dapat maka dapat kita beli di toko2 terdekat.
Harga yang ditawarkan adalah Rp 1.600.000,- tidak termasuk PPn 10% serta Franco Jakarta
Untuk reseller dapat diberikan harga spesial jika sesuai dengan kuota minimun quantity.
Silahkan jika berminat hubungi +6281932736815 dengan Frengky atau bisa email ke frengkylee@ymail.com
Langganan:
Postingan (Atom)